Teror terhadap jurnalis mengalami peningkatan di tahun politik. Teror ini bukan hanya berupa ancaman namun juga mengarahkan ke kekerasan fisik
- Puan Maharani: Mata Rantai Pasokan Pangan dan Energi Jangan Sampai Ada Negara Merasa Kuat Sendiri
- Kick Off Keketuaan ASEAN 2023, Jokowi Ikuti Parade di Bundaran HI
- Pertamina Belum Bersedia Berikan Ganti Rugi Puluhan Tambak di Lampung Timur
Baca Juga
Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Sasmito Madrim, menegaskan fenomena kekerasan terhadap wartawan menjadi fokus AJI selama ini.
Kendati begitu, Sasmito menyatakan AJI tetap optimis dengan kolaborasi bersama komunitas pers lainnya, kekerasan terhadap wartawan dapat dihentikan.
"Peluang kita membawa pers kita lebih baik itu masih sangat besar sekali," katanya saat memberi sambutan dalam acara malam resepsi HUT ke-29 AJI di Morrissey Hotel, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin malam (7/8).
Selain mendapat ancaman, tantangan jurnalis menjelang 2024 akan semakin berat. Mulai dari maraknya disinformasi hingga polarisasi akibat pilpres.
"Meski begitu, Jurnalisme akan selalu menemui jalannya untuk melayani publik. Bukan melayani oligarki bukan melayani penguasa," demikian Sasmito Madrim.
- Zahlul dan Amalia Dinobatkan Jadi Agam-Inong Aceh 2022
- Kasus Aktif Covid-19 Kembali Menurun, Meninggal 1 Orang
- Bertemu Menkumham, Heru Budi Lapor soal Pengamanan Aset DKI