Pernyataan Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi soal partai politik perlu berhitung matang, agar tidak kalah dan kalau kalah ancamannya penjara seharusnya tidak pantas untuk dikatakan.
- KPK Mulai Usut Sewa Private Jet oleh Gubernur Papua Lukas Enembe dan Keluarga
- Analisis Hukum Kasus Ferdy Sambo
- Ikut Diperiksa dalam Kasus Tragedi Kanjuruhan, Juragan 99 Tegaskan Dirinya Bukan Owner
Baca Juga
Oleh karena itu, Budi Arie yang juga Ketua Umum (Ketum) relawan Pro Jokowi (Projo) sebaiknya mundur dari jabatannya.
Kira-kira begitu tanggapan Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo dalam menyikapi pernyataan Budi Arie akhir-akhir ini.
"Pernyataan ini membahayakan posisi pemerintah. Sebagai menteri komunikasi seharusnya tidak bicara seperti itu, model komunikasi seperti itu bukan cara komunikasi sekelas menteri. Karenanya, hemat saya, Presiden Joko Widodo segera mencopot Budi Arie menggantinya dengan orang yang lebih berkualitas dan berintegritas," kata Karyono Wibowo kepada redaksi, Kamis (27/7).
Dalam video yang viral, awalnya Budi bicara soal adanya ketakutan orang-orang partai politik (Parpol) akan dipenjara, jika kalah pada kontestasi Pemilu 2024 mendatang.
Di video itu, Budi Arie mengatakan, menjelang 2024 ini, semua kekuatan termasuk Parpol, sangat berhitung dan berhati-hati.
"Mengapa? Karena kalau kalah, meleset bos, masuk penjara. Kalau kalah masuk penjara itu," kata Budi Arie.
Karena, sambung dia, semua politisi maupun Parpol memiliki banyak permasalahan selama ini.
"Kita tau lah, kita nggak usah pura-pura dalam perahu nih. Begini, semua partai politik ini kan bermasalah, jadi 2024 ini semua partai politik pasti berhitung matang nggak boleh kalah, kalau kalah masuk penjara. Itu fakta politik," pungkas Budi Arie.
- Diungkap Mahfud, Sambo Nangis-nangis di Depan Kompolnas untuk Mendukung Skenario
- Diduga Rugikan Negara Rp 900 M, MAKI Laporkan Dugaan Korupsi Importasi Bawang Putih ke KPK
- KPK Tetapkan Bupati Bangkalan dan Lima Kepala Dinas Sebagai Tersangka